Anda pasti udah nggak asing dengan apa itu transactional email, terutama kalau sering belanja online atau daftar akun di suatu situs.
Pernah nggak, Anda dapat email setelah beli barang atau daftar akun di sebuah website? Nah, itu namanya transactional email.
Bedanya dengan jenis email marketing lainnya seperti email promo, transactional email lebih ke arah memberikan info penting seputar transaksi Anda.
Di artikel ini, kita bakal bahas lebih lanjut tentang apa itu transactional email, manfaatnya, contoh-contohnya, dan pastinya, gimana cara buatnya!
Apa Itu Transactional Email?
Sebelum kita lanjut, mari kita jawab dulu pertanyaan utama: apa itu transactional email? Dan istilah ini sangat erat kaitannya ketika kita membahas tentang email marketing.
Secara simpel, transactional email adalah email yang dikirimkan sebagai respons terhadap aksi atau interaksi yang dilakukan oleh penerima.
Jadi, kalau ada seseorang yang melakukan transaksi atau tindakan tertentu di situs Anda—seperti membeli produk, mereset kata sandi, atau mengupdate informasi akun—maka mereka akan menerima transactional email dari Anda.
Nah, bedanya dengan email marketing biasa, seperti email promosi yang mungkin Anda kirim untuk menawarkan produk, transactional email lebih fokus pada memberi konfirmasi atau informasi terkait apa yang telah pelanggan lakukan.
Contoh gampangnya, kalau Anda beli barang di e-commerce dan dapat email yang memberi tahu bahwa pesanan Anda sudah diproses atau dikirim, itu adalah transactional email.
Manfaat Transactional Email
Sekarang Anda sudah paham kan apa itu transactional email? Lalu, apa manfaatnya buat bisnis Anda? Ada beberapa alasan kenapa transactional email itu penting banget, nih!
1. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Coba bayangin deh, kalau pelanggan Anda baru beli sesuatu tapi nggak dapet info apa-apa soal pesanan mereka. Pasti mereka bakal bingung banget, kan?
Nah, dengan ngirim transactional email, Anda bisa kasih tau pelanggan secara langsung dan jelas soal status pesanan mereka.
Ini nggak cuma bikin mereka lebih ngerti, tapi juga bakal ningkatin pengalaman mereka dan bikin mereka ngerasa dihargai.
2. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas
Kalau Anda kirim transactional email yang tepat waktu dan informatif, pelanggan bakal lebih percaya sama bisnis Anda. Mereka bakal merasa, “Oh, bisnis ini serius banget dalam menjaga komunikasi dan bisa diandalkan.”
Ini penting banget, apalagi buat Anda yang baru mulai ngejalanin bisnis, buat bangun kredibilitas dan nambah kepercayaan pelanggan.
3. Meningkatkan Peluang Upselling atau Cross-selling
Meskipun transactional email nggak langsung ngebahas promosi produk, Anda masih bisa loh nyelipin elemen upselling atau cross-selling.
Contohnya, setelah pelanggan beli produk, Anda bisa kasih rekomendasi barang lain yang cocok sama pembelian mereka. Dengan cara ini, Anda bisa manfaatin email ini untuk naikin penjualan.
4. Memberikan Informasi yang Diperlukan
Transactional email itu cara yang oke banget buat ngasih tau pelanggan informasi penting yang mereka butuhin, kayak detail pesanan, reset password, atau status pengiriman.
Jadi, email ini bener-bener ngebantu supaya pelanggan nggak perlu bingung atau repot nanya-nanya lagi.
Contoh Transactional Email
Sekarang, pasti Anda penasaran dong, apa itu transactional email dalam bentuk nyata? Yuk, kita lihat beberapa contoh transactional email yang sering dikirimkan:
1. Konfirmasi Pembelian
Setelah seseorang melakukan pembelian di toko online Anda, mereka akan menerima email konfirmasi yang memberitahukan bahwa transaksi mereka berhasil. Ini termasuk detail tentang produk yang dibeli, harga, dan estimasi pengiriman.
Contoh:
“Terima kasih sudah berbelanja di toko kami! Pesanan Anda #12345 sudah kami proses dan akan segera dikirim.”
2. Reset Kata Sandi
Kalau pelanggan lupa kata sandinya dan meminta untuk mengatur ulang, mereka akan menerima email yang memberikan instruksi tentang cara mengganti kata sandi mereka.
Contoh:
“Kami menerima permintaan untuk mengatur ulang kata sandi Anda. Klik link ini untuk membuat kata sandi baru.”
3. Pemberitahuan Pengiriman
Kalau pesanan sudah dikirim, pelanggan akan menerima email yang memberi tahu bahwa barang mereka sedang dalam perjalanan.
Biasanya, email ini juga mencantumkan nomor resi supaya mereka bisa melacak paketnya.
Contoh:
“Pesanan Anda #12345 sudah dikirim! Cek status pengiriman menggunakan nomor resi berikut.”
4. Pemberitahuan Pembatalan
Kalau transaksi atau langganan dibatalkan, Anda harus mengirimkan email pemberitahuan yang memberi tahu pelanggan tentang status terbaru pesanan atau akun mereka.
Contoh:
“Kami ingin memberitahukan Anda bahwa langganan Anda telah dibatalkan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, kami siap membantu.”
5. Notifikasi Keamanan
Transactional email juga digunakan untuk menginformasikan perubahan atau aktivitas mencurigakan pada akun pengguna. Misalnya, jika ada upaya login dari perangkat baru.
Contoh:
“Kami mendeteksi login dari perangkat baru. Jika Anda tidak mengenalinya, segera amankan akun Anda.”
Cara Membuat Transactional Email yang Efektif
Setelah tahu apa itu transactional email dan mengapa penting, tentu Anda juga ingin tahu, kan, bagaimana cara membuat transactional email yang efektif? Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Pastikan Pesan Jelas dan Informatif
Ingat ya, tujuan utama transactional email adalah untuk memberikan informasi yang jelas. Jadi, pastikan email Anda langsung ke pokok permasalahan dan mudah dipahami.
Jangan sampai bertele-tele, apalagi kalau yang dibahas soal status transaksi atau keamanan akun.
2. Buat Desain yang Sederhana tapi Menarik
Jangan terlalu ribet desain transactional email-nya. Cukup gunakan layout yang simpel dan profesional, supaya penerima email bisa langsung fokus ke informasi yang Anda kirim.
3. Tambahkan Sentuhan Personal
Meskipun ini adalah email otomatis, Anda tetap bisa menambahkan sentuhan personal seperti menyapa pelanggan dengan nama mereka.
Hal ini bisa membuat email terasa lebih hangat dan membuat pelanggan merasa dihargai.
4. Gunakan Bahasa yang Ramah dan Menyapa
Jangan takut untuk menggunakan bahasa yang santai dan ramah dalam transactional email. Meskipun email ini sifatnya informatif, Anda bisa memberikan nuansa yang lebih akrab tanpa mengurangi profesionalisme.
5. Cek Semua Detail Sebelum Mengirim
Karena transactional email mengandung informasi penting, pastikan Anda mengecek semuanya dengan teliti sebelum mengirimkan.
Kesimpulan
Jadi, apa itu transactional email? Intinya, transactional email adalah email yang dikirim sebagai respons terhadap aksi atau transaksi yang dilakukan oleh pelanggan.
Selain itu, transactional email juga bisa membantu Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan dan bahkan meningkatkan peluang penjualan.